Selasa, 26 Januari 2016

Seminggu Setelah Inseminasi

Hari ini tepat seminggu yang lalu saya melakukan inseminasi setelah 11 hari sebelumnya saya menjalani program tersebut. Selama 11 hari tersebut saya diberikan suntikan setiap hari untuk mematangkan sel telur. Saya hanya berusaha dan berharap yang terbaik, karena sebagai manusia saya dan suami hanya bisa ikhtiar sebaik mungkin, karena Allah Maha Melihat sejauh mana usaha kami ingin menjadi orang tua. 

Tinggal seminggu lagi menjelang pemeriksaaan, Bismillah semoga Allah Yang Maha Baik memberi jawabannya dan kesempatan kepada kami untuk menjadi orang tua. Aamiin 


Alhamdulillah for Amazing 2015 part 1

2015 mungkin sudah berlalu hampir satu bulan yang lalu. Tapi tahun itu memiliki arti yang khusus buat saya dan suami. Alhamdulillah di tahun itu saya bisa menunaikan ibadah umrah bersama suami di awal tahun 2015. Buat saya pergi ke tanah suci bersama suami seperti mimpi yang menjadi kenyataaan. Bahagia sekali bisa tawaf berdua  melewati putaran demi putaran. Moment yang paling mengharukan saaat kami memutuskan tawaf sunah berdua setelah shalat shubuh. Dalam hati saya sudah berniat untuk shalat di Hijr Ismail. Shalat sunah disana agak sulit karena ramainya jamaah usai menunaikan shalat shubuh yang melakukan tawaf dan merekapun berlomba lomba untuk shalat sunah disana. Memang tidak mudah untuk memasuki lingkaran yang berada didekat Ka'bah tapi alhamdulillah karena sudah pingin sekali dan niat kamipun akhirnya berhasil masuk kedalam. Yang membuat terharu adalah karena suami menjaga saya selama shalat karena banyak sekali jamah-jamah yang mendesak masuk dan mendorong sehingga kalau tidak ada yang menjaga mungkin di rakaat pertama sudah jatuh. Padahal seharusnya dia bisa shalat disana tapi dia mengikhlaskan untuk menjaga istrinya. Dan waktu saya tanya ternyata suami sudah shalat disana sebelumnya bersama beberapa teman dari rombongan jamaah. Alhamdulillah sayapun merasa lega.


A Hello from Nabawi - Umrah Story


Banyak sekali doa yang saya panjatkan selama disana, Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan karena setiap sudut di tanah suci insyaallah mustajab terutama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Selain pergi umrah bersama suami tahun ini saya juga berlebaran untuk ketigakalinya di kota kelahiran suami, Salatiga. Suami dan saya sudah berkomitmen kalau kita merayakannya selang seling, jadi tahun pertama di Salatiga, tahun berikutnya di Jakarta. Tapi kalau ditahun itu kami tidak mudik lebaran ke Salatiga biasanya sebelum lebaran tiba kami tetap mudik untuk menengok ayah dan ibu disana. Mudik kemarin terasa lebih seru karena biasanya kami mudik hanya berdua saja, namun tahun lalu kami mudik bersama Dian, adik sepupu yang kebetulan berbaik hati sekali mau menolong mbanya yang kerepotan mengurus bisnisnya selama bulan puasa ditahun kemarin. Selain Dian ada asisten saudara saya yang ikut menumpang. Dia mudik ke Brebes, jadi kami menawarkannya untuk mudik bersama kami karena kebetulan memang searah. Kasian juga kalau mudik sudah minus H-3 pasti dia sulit mendapatkan tiket. 

Setiap mudik rasanya bikin males balik ke Jakarta, selain memang kotanya yang tenang dan udaranya yang bersih, kamipun bisa kumpul dengan keluarga dari pihak suami. 

Oia karena satu tahun banyak banget yang bikin happy jadi tulisan ini dibagi beberapa bagian, Semoga tidak bosan :)