| A Hello from Nabawi - Umrah Story |
Banyak sekali doa yang saya panjatkan selama disana, Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan karena setiap sudut di tanah suci insyaallah mustajab terutama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Selain pergi umrah bersama suami tahun ini saya juga berlebaran untuk ketigakalinya di kota kelahiran suami, Salatiga. Suami dan saya sudah berkomitmen kalau kita merayakannya selang seling, jadi tahun pertama di Salatiga, tahun berikutnya di Jakarta. Tapi kalau ditahun itu kami tidak mudik lebaran ke Salatiga biasanya sebelum lebaran tiba kami tetap mudik untuk menengok ayah dan ibu disana. Mudik kemarin terasa lebih seru karena biasanya kami mudik hanya berdua saja, namun tahun lalu kami mudik bersama Dian, adik sepupu yang kebetulan berbaik hati sekali mau menolong mbanya yang kerepotan mengurus bisnisnya selama bulan puasa ditahun kemarin. Selain Dian ada asisten saudara saya yang ikut menumpang. Dia mudik ke Brebes, jadi kami menawarkannya untuk mudik bersama kami karena kebetulan memang searah. Kasian juga kalau mudik sudah minus H-3 pasti dia sulit mendapatkan tiket.
Setiap mudik rasanya bikin males balik ke Jakarta, selain memang kotanya yang tenang dan udaranya yang bersih, kamipun bisa kumpul dengan keluarga dari pihak suami.
Oia karena satu tahun banyak banget yang bikin happy jadi tulisan ini dibagi beberapa bagian, Semoga tidak bosan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar